Karena dia “Mengorbankan Kesehatannya” hanya “Demi uang”; Lalu dia “Mengorbankan Uang” nya demi Kesehatan”.
Lalu dia “Sangat Khawatir” dengan “Masa Depannya”, sampai’ dia “Tidak Menikmati Masa Kini”;
Akhirnya dia “Tidak Hidup di Masa Depan atau pun di Masa Kini”; dia “Hidup Seakan-akan Tidak Akan Mati”, lalu dia “Mati” tanpa “Benar-benar Menikmati” apa itu “Hidup”.
Bersyukurlah apa yang selama ini kita dapati dan kita nikmati. Karena kita tidak akan tahu, apa yang akan terjadi hari esok.
Ketika lahir dua tangan kita kosong…
ketika meninggal kedua tangan kita juga kosong…
Waktu datang dan waktu pergi kita tidak membawa apa-apa…
Jangan sombong karena kaya dan berkedudukan..
Jangan minder karena miskin dan hina…
Bukankah kita semua hanyalah tamu dan semua milik kita hanyalah pinjaman…
TETAPLAH RENDAH HATI seberapapun tinggi kedudukan kita…
TETAPLAH PERCAYA DIRI seberapapun kekurangan kita…
Karena kita hadir tidak membawa apa-apa dan kembali juga tidak membawa apa-apa…
Hanya Pahala & Kebajikan atau Dosa & Kejahatan yang dapat kita bawa.
Datang ditemani oleh Tangis…..
Pergi juga ditemani oleh Tangis…..
Maka dari itu TETAPLAH BERSYUKUR, dalam segala keadaan apa pun, dan HIDUPLAH disaat yang benar-benar ada dan nyata untuk kita, yaitu SAAT INI, bukan dari bayang-bayang MASA LALU maupun mencemaskan MASA DATANG yang belum lagi tiba..
0 Komentar:
Posting Komentar