Sistem kriptografi terdiri dari 5 bagian
yaitu :
1.
Plaintext: pesan atau data dalam
bentuk aslinya yang dapat terbaca. Plaintext
(teks asli) adalah masukan bagi algoritma enkripsi.
2.
Secret Key: Secret Key (kunci rahasia) merupakan masukan bagi algoritma
enkripsi merupakan nilai yang bebas terhadap teks asli dan menentukan hasil
keluaran algoritma enkripsi.
3.
Ciphertext: Ciphertext (teks sandi)
adalah keluaran algoritma enkripsi. Ciphertext dapat dianggap sebagai pesan
bentuk tersembunyi. Algortima enkripsi yang baik akan menghasilkan ciphertext
yang terlihat acak.
4.
Algoritma Enkripsi: Algoritma
enkripsi memiliki 2 masukan teks asli dan kunci rahasia. Algoritma enkripsi
melakukan transformasi terhadap teks asli sehingga menghasilkan teks sandi.
5.
Algoritma Dekripsi: Algoritma
dekripsi memiliki masukan yaitu teks sandi dan kunci rahasia. Algoritma
dekripsi memulihkan kembali teks sandi menjadi teks asli bisa kunci rahasia
yang dipakai alogritma dekripsi sama dengan kunci rahasia yang dipakai
algoritma enkripsi. (Rifki Sadikin; 2012:16)
Sistem
enkripsi harus memenuhi kaidah corretness yaitu untuk setiap K € K dengan K adalah himpunan kunci dan terdapat teks sandi hasil enkripsi teks
asli m, c = eK (m) maka
harus berlaku dK (c) = m
untuk semua kemungkinan teks asli. Pada
Gambar II.3 kunci rahasia dibangkitkan oleh pembangkit kunci dan dikirim
melalui saluran aman ke pihak penyandi (encryptor)
maupun penyulihsandi (decryptor).
Teks sandi dikirim melalui saluran umum sehingga ada pihak ketiga yang dapat
membaca teks sandi itu.
0 Komentar:
Posting Komentar